Lokasi Pengunjung Blog

Rabu, 11 Februari 2009

Cengkeh...

Cengkeh (Syzygium aromaticum, syn. Eugenia aromaticum), dalam bahasa Inggris disebut cloves, adalah tangkai bunga kering beraroma dari keluarga pohon Myrtaceae. Cengkeh adalah tanaman asli Indonesia, banyak digunakan sebagai bumbu masakan pedas di negara-negara Eropa, dan sebagai bahan campuran rokok kretek. Cengkeh ditanam terutama di Indonesia (Kepulauan Banda) dan Madagaskar, juga tumbuh subur di Zanzibar, India, dan Sri Lanka.

Pohon cengkeh merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh hingga tinggi 10-20 m, mempunyai daun berbentuk lonjong yang berbunga pada pucuk-pucuknya. Tangkai buah pada awalnya berwarna hijau, dan berwarna merah jika bunga sudah mekar. Cengkeh akan dipanen jika sudah mencapai panjang 1,5-2 cm.

Selain dipakai sebagai bahan pembuat rokok kretek, cengkeh juga dapat digunakan sebagai bumbu, baik dalam bentuknya yang utuh atau sebagai bubuk. Cengkeh juga digunakan sebagai bahan dupa di Tiongkok dan Jepang. Minyak cengkeh digunakan di aromaterapi dan juga untuk mengobati sakit gigi.

Di jaman Romawi , cengkeh, pala dan merica sangat mahal. Di abad pertengahan cengkeh menjadi bahan tukar menukar oleh bangsa Ara. Pada akhir abad ke-15, orang Portugis mengambil alih jalan tukar menukar di Laut India. Bersama itu diambil alih juga perdagangan cengkeh dengan perjanjian Tordesillas dengan Spanyol, selain itu juga dengan perjanjian dengan sultan dari Ternate. Orang Portugis membawa banyak cengkeh yang mereka peroleh dari kepulauan Maluku itu ke Eropa. Pada saat itu harga 1 kg cengkeh sama dengan harga 7 gram emas. Perdagangan cengkeh akhirnya didominasi oleh orang Belanda pada abad ke-17.

Orang Prancis dengan susah payah akhirnya berhasil membudidayakan pohon cengkeh di Mauritius pada tahun 1770. Akhirnya cengkeh ditanam di Guyana, Brasil dan Zanzibar.

Gitu deh…