Lokasi Pengunjung Blog

Senin, 08 Desember 2008

NIKOTIN...

Nikotin bikin ketagihan. Itulah sebabnya kita para perokok ingin terus menghisap tembakau secara rutin karena ketagihan nikotin. Ketagihan ditandai dengan keinginan yang menggebu untuk selalu mencari dan menggunakan. Ditemukan fakta bahwa nikotin mengaktifkan jaringan otak yang menimbulkan perasaan senang, tenang dan rileks.

Sebuah bahan kimia otak termasuk dalam perantara keinginan untuk terus mengonsumsi, yakni neurotransmiter dopamine, dalam penelitian menunjukkan bahwa nikotin meningkatkan kadar dopamine tersebut. Efek akut dari nikotin dalam beberapa menit menyebabkan perokok melanjutkan dosis secara frekuentif per harinya sebagai usaha mempertahankan efek kesenangan yang timbul.

Biasanya perokok menghisap minimal 10 hisapan dalam sebatang rokok setiap satu periode lima menit. Karena seorang penggebis merokok sekitar 30 batang setiap hari berarti memasukkan lebih kurang 300 hisapan nikotin ke otak setiap harinya. Faktor inilah yang menunjang ketagihan terhadap nikotin.

Nikotin itu sendiri dalam metabolisme sesungguhnya dapat menghilang dari tubuh dalam beberapa jam. Sayangnya jika menghentikan masukan nikotin biasanya diikuti dengan reaksi ketergantungan (withdrawal syndrome) yang mungkin membutuhkan waktu sekitar satu bulan atau lebih untuk kembali normal. Gejalanya antara lain muncul sifat lekas marah/terlalu sensitif, sangat membutuhkan/kecanduan, pengurangan fungsi kognitif tubuh dan pemusatan perhatian, serta terjadi gangguan tidur serta nafsu makan bertambah.

Akibat yang terjadi kemudian adalah reaksi ketagihan atau keinginan kuat untuk mendapatkan nikotin, sehingga muncul masalah utama kesulitan untuk pantang merokok. Untuk sebagian orang menyentuh tembakau dan melihat rokok mengingatkan pada kebiasaan merokok yang pernah dilakukan dan ini membuatnya kembali ingin merokok...

Tidak ada komentar: